UFO,WELL,SEPUTAR HARAPAN INDAH

KAMI TELAH PINDAH ALAMAT DI www.SeputarHarapanIndah.COM ... SILAHKAN KUNJUNGI DAN DAPATKAN ARTIKEL TERBARUNYA !
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 19 Oktober 2010


Hari ini Senin 19 Oktober 2010 ada yang luar biasa di Pasar Family Harapan Indah. Para pedagang bukan bersiap siap menggelar dagangannya namun bersiap menggelar demo mengadukan nasibnya ke DPRD Bekasi. Mulai dari Pasar Family melalui Sentra Niaga 3 nampak 5 metromini layaknya suporter Persija yang bernyanyi nyanyi dan berteriak dalam bus. Nampak juga beberapa personil polisi yang mengawal konvoi ini. Perjalanan dilanjutkan dan sempat berhenti di bundaran bekas Patung 3 Mojang. Nampak metromini semakin banyak , setidaknya 8 bus dan 3 mobil pickup serta beberapa mobil pribadi ikut dalam barisan tersebut.


Pikiran Rakyat DOT com pun meliput dan menulis sebagai berikut :

BEKASI, (PRLM).- Dua kelompok massa melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Walikota Bekasi, Jl. Ahmad Yani Kota Bekasi, Selasa (19/10). Kedua kelompok massa masing-masing Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia Distrik Kota Bekasi menuntut ketegasan Pemkot Bekasi terkait bangunan liar serta massa dari Paguyuban Pedagang Family Mart (PPFM) yang menolak pindah dari lokasi berdagangnya di Perumahan Harapan Indah RT 17 RW 17 Kel. Pejuang Jaya, Kec. Medan Satria.


Aksi yang dilakukan oleh para pedagang dan para mahasiswa yang tergabung dalam PPFM tidak hanya sampai di halaman Pemkot Bekasi dan DPRD Kota Bekasi. Aksi mereka juga berlanjut sampai ke lokasi pasar yang menjadi sengketa. Sebab, pada saat yang bersamaan, pihak pengembang, PT Hasana Damai Putra (HDP) berusaha membongkar pasar yang telah ditempati oleh para pedagang sejak tahun 1994 tersebut.

Dalam aksinya, para pedagang membawa sejumlah sayuran dan buah-buahan yang mulai membusuk. Mereka mengaku merugi karena sejak Jumat (15/10) lalu pengembang telah menutup pasar tersebut. Padahal sebagian besar pedagang telah menyetok barang dagangan. "Akibatnya, barang dagangan kami membusuk sehingga kami merugi," kata salah seorang peserta aksi.

Selain itu, para pedagang juga menginginkan agar pengelolaan pasar diserahkan kepada Pemkot Bekasi. Meski, hal ini belum bisa dipenuhi karena pengembang memperpanjang masa hak penggunaan lahan hingga 2014 sehingga pengelolaan belum bisa diserahkan ke Pemkot Bekasi.

Para pedagang yang ngotot tidak mau direlokasi membuat barikade untuk menghalang-halangi buldozer yang akan membongkar pasar. Akibatnya, pengembang gagal mengeksekusi lahan pasar yang rencananya akan direnovasi karena dinilai kumuh oleh pengembang. Wakil Ketua PPFM Thomas Pardede mengaku, DPRD Kota Bekasi berjanji akan membela mereka dan menjamin eksekusi atau pembongkaran tidak akan dilakukan oleh pengembang.

Para pedagang juga bertekad untuk tetap di lokasi pasar agar pembongkaran tidak dilakukan. Polisi dari Polsek Medan Satria juga memasang garis kuning di lapak-lapak pedagang. Garis ini dimaksudkan agaar tidak ada aktivitas berdagang maupun pembongkaran.

Secara terpisah, Sekretaris Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi, Cecep Muntasar mengakui pihak HDP telah memperpanjang penggunaan lahan milik fasom dan fasum Kota Bekasi sampai tahun 2014. Namun, seharusnya penggunaan lahan itu tidak harus merugikan pedagang pasar family.

Ketika dikonfirmasi, Direktur Operasional PT HDP, Fredyanto mengatakan jika pasar Family Mart memang akan dibongkar untuk direnovasi. Sambil menunggu proses ini, kata Fredy, para pedagang akan ditempatkan di Pasar Modern yang ada di lokasinya sekitar 3 km dari lokasi pasar Family Mart. "Keberadan pasar Family Mart kami nilai sudah kumuh dan sudah waktunya direnovasi. Terlebih, pasar ini berdiri di lokasi perumahan yang cukup elite. Bisa-bisa kami yang disalahkan karena tidak bisa mengelola pasar yang ada di lokasi kami" kata Fredy.

Lebih lanjut, Fredy mengatakan jika tidak semua pedagang memolak dipindahkan sementara. Bahkan, dia mengaku telah ada sekitar 70 persen dari sekitar 300 pedagang yang mau pindah ke lokasi baru untuk sementara. "Tidak benar jika semua pedagang menolak. Sebenarnya hanya sekitar 20 pedagang yang tidak setuju dengan rencana renovasi tersebut," lanjut Fredy. (A-155/das)***

Sementara redaksi Seputar Harapan Indah juga menerima email dari salah seorang pemilik ruko di Pasar Family yang mencoba menyampaikan aspirasinya sebagai berikut :
Kami selaku Pemilik Ruko, Merasa di Rugikan,Krn selama di bangunnya pasar family memakan waktu satu tahun. jadi jelas bahwa dgn tdk adanya pasar, jualan kami ikut sepi, Kami setuju sekali dgn pendapat pak pardede ketua paguyuban pasar family, boleh dibangun utk menjadi lebih bagus dan lebih banyak utk menampung pedagang,tapi pedagang tersebut dikasih lahan tidak jauh dr lokasi pasar,supaya kita sama-sama enak dan tdk ada yg dirugikan. Supaya perut kita tdk lapar krn kita harus makan. Demikian saran saya,Damai itu Indah.Trim's ( EKO )

Seputar Harapan Indah turut berdoa... semoga ada solusi damai, win win solution !!!
Sehingga warga seputar harapan indah bisa belanja dengan nyaman.....

====================
Artikel ini ditayangkan oleh "Seputar Harapan Indah"

  • Kami berangkat dengan niat yang baik, kami ingin semua pihak tidak ada yang dirugikan... bahkan kami mencoba menguntungkan semua pihak. Satu sisi di promosikan dan disisi lain mendapatkan informasi yang bernanfaat.
  • Bila ada pihak pihak yang keberatan akan artikel kami ... Mohon segera hubungi kami dan kami akan merevisi atau bahkan menghapusnya. Namun sebaliknya bila ada pihak pihak yang merasa artikel kami kurang lengkap dan anda bermaksud melengkapinya maupun meng update, silahkan hubungi kami  via menu CONTACT atau menambah langsung melalui kolom komentar dibawah ini ! 
  • Apabila para pengunjung merasa web ini bermanfaat dan ingin membantu mengembangkannya... dengan senang hati kami menerima DONASI anda via rekening BCA kami 5210.510.500 a/n Herybertus Wahyu Widodo
  • Web ini didukung penuh oleh TURTLE 3 Broadband Network, penyedia internet handal di Seputar Harapan Indah

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

1 komentar:

Theresia mengatakan...

Yang jelas kalau pasar Family pindah lebih jauh, saya kalau belanja jadi tambah biaya... seandainya jadi di pasar modern setidaknya saya musti naik angkot dari rumah saya seputar pasar family menuju bundaran sport club Rp. 2000 dan ganti ankot menuju pasar modern Rp 2000 total Rp.4000 dan pulang pergi Rp.8000. Bagi saya itu cukup besar !!!

Posting Komentar

Bila anda mempunyai informasi yang berkaitan... Silahkan tambahkan informsi pelengkap dari anda disini !